Anda setuju dengan hukuman mati? Kalau jawaban Anda “ya” cobalah pertimbangkan lagi pendapat Anda sejernih-jernihnya. Mari kita uji dengan nalar dan keyakinan kita masing-masing. Saya ajak Anda melihat kembali keyakinan Anda yang paling dasar.
Pertanyaan pertama: apa yang menjadi keyakinan dasar atau yang diajarkan agama Anda tentang manusia, aslinya, hakekatnya? Semua agama berbicara tentang kesucian, kefitrian sebagai asal usul manusia. Akal sehat kita pun mengatakan demikian: manusia bukan ular atau harimau, binatang yang dari alamnya sudah dipersenjatai “bisa” dan taring untuk membunuh.
Kedua, mengapa orang dapat berbuat jahat? Jawabannya beragam, karena ada setan yang mengganggu, karena emosi negatif, pengalaman negatif dan pikiran jahat dan sebagainya. Jadi perkara utama kejahatan ada dalam pikiran akal budi, atau diri manusia. Bukan karena situasi di sekelilingnya yang menjadi sebab utama kejahatan. Karena dalam situasi yang sama buruk, tetap ada orang yang berbuat baik dan berbuat jahat. Konsekuensinya, setiap orang di antara kita sebenarnya berpotensi untuk berbuat jahat mulai dari sekedar menyebarkan aib, berbuat aib, membunuh semut sampai membabat hutan dan membunuh ratusan orang. Tetapi berkat keseimbangan akal budi, dan emosinya banyak orang dapat mengatasi keinginan berbuat jahat dalam dirinya.
Ketiga, bila manusia pada dasarnya baik sekaligus berpotensi berbuat kejahatan yang sangat mengerikan, maka konsekuensi logisnya setiap orang yang pernah berbuat jahat berpotensi untuk memperbaiki diri. Maka tugas sesama manusia adalah saling membantu dan mencegah agar potensi berbuat jahat karena ketidak seimbangan emosi dan pikiran tidak terjadi.
Mereka yang mendukung hukuman mati biasanya mempunyai alasan yang sama: agar si jahat tidak mengulangi lagi perbuatannya dan mencegah orang lain berbuat hal yang sama. Tetapi bila kita lihat lebih saksama, hukuman mati selalu merupakan bentuk balas dendam dengan menggunakan perangkat negara. Tetapi dengan cara itu, hak Ilahi diambil manusia, (bukankah kematian sama seperti kelahiran merupakan hak prerogatif Tuhan?) Hukuman mati adalah hukuman yang bersifat final. Si pelaku kejahatan tidak mendapat kesempatan untuk berubah, memperbaiki kesalahan, mengkompensasikan dengan sesuatu yang lain dan korban tidak mendapat kesempatan untuk mengolah pengalaman tragisnya menjadi kesempatan untuk meningkatkan kemanusiaan yang luhur. Kejahatan tidak berakhir dengan mengumbar dendam.
Ada banyak cara dan kesempatan untuk menghindarkan masyarakat kita dari tragedi kemanusian yang mengerikan karena kejahatan manusia lain. Dibutuhkan kerja keras luar biasa untuk melakukannya. Pendidikan nilai, kerjasama penuh pengertian, seni kemanusiaan dan sebagainya.
Tetapi masyarakat kita terlalu sedikit memberi ruang untuk itu, lihatlah bagaimana pendidikan dan bahasa kekerasan lebih sering ditemui mulai dari hiburan di televisi sampai yang mengatasnamakan agama. Kalau ada yang mengatakan manusia itu fitri serentak memfatwakan pembunuhan, alangkah mengerikan! Tapi mungkin juga tidak, untuk Anda.
Adhi
Catatan: tulisan ini banyak diinspirasikan oleh pandangan Dalai Lama, bukan terjemahan. Beberapa sarinya saya ambil secara tidak bertanggungjawab. Artikel terkait di sini
Saya termasuk yang tidak setuju dengan hukuman mati. Karena terkesan hanya mencari solusi yang tercepat saja. Toh selama ini penerapan hukuman mati tidak mampu menyelesaikan persoalan kejahatan.
[…] saya ini sekaligus untuk mengomentari tulisan Kang Adhi di blog beliau, yg kalau bisa saya simpulkan dengan semena-mena (hehehe) Kang Adhi tidak setuju dengan hukuman […]
…hak Ilahi diambil manusia…
sy kira nda koq, kang
kita sebagaimana manusia diberi hak untuk itu karena merupakan hal mendesak. kelihatannya sadis tp kita mari kita ambil hikmahnya. seseorang diberi hukuman mati pastilah telah melalui proses yang panjang dan tidak dengan mudah dijatuhi hukuman tsb.
dalam hukum ISLAM, bahkan qishas dapat digantikan dengan denda apabila keluarga korban menghendakinya.
juga misalnya hukum rajam yang sekilas merupakan hukuman sangat sadis, dikubur sampai kepala kemudian ditimpuk dengan batu sampai meninggal
nah, apa yg bs diambil dari hal tsb?
menurut sy adalah merupakan shock teraphy agar kita tidak berperilaku selayaknya hewan yang bs dengan seenaknya melaksanakan nafsunya. nafsu birahi maupun nafsu membunuh.
ALLAH MAHA MENGETAHUI
kita hanyalah bs baik sangka dengan apa yang telah digariskanNYA
komen saya kemarin kok gak muncul ya… apa ditangkap akismet, apa tdk layak tayang?
Saya kok jadi bingung yah…
Quote:
“…hukuman mati selalu merupakan bentuk balas dendam dengan menggunakan perangkat negara….”
saya melihat mas Adhi bukan mempermasalahkan hukuman mati secara harifah, tapi lebih ke subject yang menggunakan kata “hukuman mati’….
tambahan lagi (ada yang kelupaan 😀 )
… dan juga object dari “hukuman mati”…
buat passya, gak ada tuh komentarnya kemarin. nyasar kemana ya?
Tidak pernah setuju dengan hukuman mati! Lebih baik hukuman pingsan.
(** Kabur **)
@Kang Jabrik, lha saya juga binggung dengan komen Anda, gak ngerti maksudnya.
@Kang Naryo, mungkin benar juga, cuma beda pilihan dengan saya, mas dewo dan bang Tamrin kali ya. Memang Al’Quran, sesuai yang disampaikan Kang Ismail Fahmi di tulisannya, dikatakan, ada hak yang diberikan kepada manusia untuk memberi hukuman mati kepada manusia lain. Kalau hak, bisa enggak kita kembalikan kepada SANG PEMBERI karena kita ingin mencari jalan yang lebih smooth, dan semakin maju budayanya?
whatever lah…yang jelas, saya juga ga setuju dg adanya hukuman mati. mending diarak keliling kampung aja. hahaha 🙂
Saya serius baca posting ini, kemudian baca koment Emanuel Setio Dewo, saya ketawa habis-habisan. Hehhee…
Ini postingannya serius… bagus jadi bahan masukan para decision maker, sang penentu kebijakan… diantaranya perangkat hukum indonesia atau calon-calonnya. Yang mungkin pada suatu saat harus berhadapan dengan dilematisasi hukuman mati.
Bagus, mas. Sayang bagi para pembaca mungkin tidak terlihat jelas batas dikotomi antara beberapa point of view yang mas buat. Tapi ini hanya sekedar saran dari saya yang awam dengan hukum looh… hehehe…
Saya sepakat dengan pendapat (Mas) Jabrik. Nampaknya esensi hukuman mati perlu mendapat perhatian untuk membangun alasan mengapa ia tidak seharusnya diadakan, bukan bagaimana pelaksanaan hukuman mati itu.
Di suatu masa pernah hidup suatu kaum yang terus diingatkan namun tetap ingkar..tidakkah manusia seharusnya mengambil pelajaran darinya?
@ Arif Para pengambil keputusan umumnya sudah tahu, tetapi setiap produk hukum khan sebuah produk politis, jd logika dan hati nurani bisa kalah oleh pertimbangna politis
@budi, pandangan2 dari teks agama tentu sah2 saja. coba lihat bagaimana Prof Tariq Ramadan cucu seorang ulama besar dari Mesir bisa punya pendapat lain. Lihat posting saya sebelum ini.
komen saya kurang lebih sama dengan komen saya yang ada disini
@ passya, tengkyu infonya. menarik, aku dah baca juga artikelnya.
emang hukuman mati itu harus y?jd org g perlu mengasihani?bgaimana dgn org yg dihukum?mreka jg pnya hak kn,apapun ksalahan mereka.Tp knpa Pk Soeharto tdk dhukum mati?pdhal kejahan terbesar dlm dunia politik itkn KORUPSI, pa krna pk Harto dh tua jd g tga?
Ini pertanyaan untuk penegak hukum dan politisi di Indonesia! Eh, mereka baca blog (saya) gak?
Saya termasuk yang setuju dengan hukuman mati. karena bisa mengurangi populasi para kriminal
tapi kan kriminal juga manusia..yang salah itu harusnya di luruskan bukan? soal hukum menghukum mah urusan Tuhan~
Quote:
“… soal hukum menghukum mah urusan Tuhan~”
Kalo soal hukum menghukum urusan Tuhan, ya ga usah ada aja atuh lembaga hukum, Neng! Cuape deCh!
Potong tangan atau rajam hanya merupakan sebagian kecil saja dari keluasan syariat Islam. Itu pun tidak gegabah. Memerlukan syarat-syarat amat ketat untuk tiba pada hukuman tangan pencuri dipotong atau badan pezina dirajam. Ada batas-batas toleransi dan pertimbangan tertentu yang dipegang oleh para hakim dalam menjatuhkan vonis. Para hakimnya pun dipilih berdasarkan kriteria adil, amanah, cerdas, dan benar. Bukan hanya pada waktu menjalankan tugas hukum. Tapi juga dalam kehidupan sehari-harinya. Yaitu orang yang benar-benar bersih. Tak pernah menerima suap, tak pernah korupsi, dan tak pernah berzina.
Kalau ada alasan melanggar hak asasi mausia (HAM), hanya akan membuat kita skeptis dan mengorbankan kehancuran moral demi kalkulasi oknum individu. Barang siapa yang mempersulit penegakan kebenaran, ia akan dipersulit dalam memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan penghisaban di hari perhitungan kelak. Wallaahu a’lam bish shawab.
SAYA SANGAT SETUJU HUKUMAN MATI BAGI PEMERKOSA DI BAWAH UMUR PEMBUNUHAN BAYI2 YANG TIDAK BERDOSA DAN BAGI OKNUM2 PEMERINTAHAN YANG MENCIPTAKAN KONFLIK SARA !!!! PUASSSSSSSSSSSSSSSSSSSS !!!! SELAIN DOSA2 ITU MENDINGAN HUKUMAN YANG RINGAN2 AJA DAH
LAGI SEKALI HUKUM ADALAH HUKUM BASMI YANG BERSALAH….BIAR POLISI NGGA ADA KERJAAN TOH KALO ADA KERJAAN DIA NANGKRING BERBUAT APA ???? LIAT AJA SEMAKIN BANYAK PEMERKOSAAN DI BAWAH UMUR SEMAKIN BANYAK PEMBUNUHAN BAYI2 YANG TIDAK BERDOSA !!!!! INTINYA HUKUMAN MATIIIIIIIIIII MATIIIIIIIIII MATIIIIIIIIIIIIIIIIIIII !!!!!!!!!
polisi jangan terlalu arogan dalam melakukan suaping kenderaan atau dalam memeriksa sim dan stnk.sebap polisi itu tidak ditahu kalau kenderaanya itu ibayar pajaknya karna tidak ada batas waktu pajk dalam plat motornya
hidup “hukuman mati”…!!!!!
(note: yang jelas aku setuju kalo hukuman matinya buat nyang korupt2 tuhh… jangan buat yang nyuri ayam…nyang nyuri uang negara kok nyantai2 aja. jangan2 nyang kasi hukumannya juga korupt nih makanya gak berani di tangkap…hidup “hukuman mati”….!!!!
KHUSUS BUAT KASUS PEMERKOSAAN …….DIPPANNCUUNGG AJA KEPALANYA!!!
saya tidak setuju dengan hukuman mati karena…
ya sama aja kita mengambil hak hidup orang lain gituloh..!!!
emangnya kita Tuhan…..
gw seh stuju ma hukuman mati,knapa ga??
coz mnurut gw klo orang ntu tabiatnya dah bjad kga bkal brubah..buktinya banyak napi yang dah bebas,tapi aja ngelakuin tindak kriminal,malahan lebih parah dri sblmnya dan
udah dipnjara bkalix2 tetep ajah kga brubah!!!
mendingan satu org yang mati daripada bnyak org yang mati or jadi rugi gara2 satu orang itu!!!!
“TERUTAMA BUAT PARA KORUPTOR YANG UDAH NGEBUNUH HAK2 RAKYAT..!!!!!”
SETUJU GA BROW….??????
Saya sangat setuju dengan penerapan hukuman mati/potong tangan dan semua hukum islam. Kita tidak menghayal bahwa dengan penerapan hukuman seperti ini, hidup akan lebih tentram. Tapi, kehidupan di Indonesia terlalu jauh untuk menerapkan hukum yang seperti ini. tingkat kemiskinan yang terlalu tinggi gak akan mencegah seseorang untuk mencuri, apalagi dia gak punya ilmu karena miskin dan gak bisa sekolah. Jack…., kita gak main-main dengan hukum. Kalau manusianya aja/pemerintahnya masih doyan ama duit…., mana bisa hukum Islam kita terapkan. Yang bisa jadi hakim kan cuma orang yang udah ga’ pengen ama dunia. emang ada? jelas ada tapi yang jelas bukan orang-orang yang nulis buku tentang ilmu agama atau ilmu apapun yang tujuan nulisnya supaya dia dapat duit. Imu kok dijual? gimana mungkin hidup bisa tentram kalo orientasinya duit……., jack….., jangan ngayal untuk bisa menerapkan hukum islam, kalo ente masih doyan ama duit yaa!?! benerin aja diri kita masing-masing and jangan terlalu terikat dengan dunia. Was.
Tanggapan ku ya pengen tau tanggapan anda dulu..
Buat yang cowok:
apa sih tindakan anda jika istri anda di “Perkosa”…?
Buat yang cewek pasti dah tau pertanyaannya apa:
Mau mu apa neng setelah “diperkosa”..???
kang hadi rada ngaur…………….
menurut saya kang hadi orang yg lembut…………..
mungkin dalam kehidupan sehari-hari kang hadi selalu menggunakan persaan………
hukum…..bukan roman percintaan……………
hukumanan mati berikan pada seorang pelaku kejahatan juga telah mengalami berbagai pertimbangan…
bukan asal maen hukum aja kang….
pendapat kang hadi ada benar……
tapi itu berlaku untuk pelaku kejahatan kelas ringan aja.
mungkin maksud kang hadi maling ayam kali…..
kang hadi rada ngaur…………….
menurut saya kang hadi orang yg lembut…………..
mungkin dalam kehidupan sehari-hari kang hadi selalu menggunakan persaan………
hukum…..bukan roman percintaan……………
hukumanan mati berikan pada seorang pelaku kejahatan juga telah mengalami berbagai pertimbangan…
bukan asal maen hukum aja kang….
pendapat kang hadi ada benar……
tapi itu berlaku untuk pelaku kejahatan kelas ringan aja.
mungkin maksud kang hadi maling ayam kali…..
MeNuRut q NicH aS a StuDeNt NeCh,
HuKumaN maTi tU’ saH-saH azHa..
BaHkaN daLaM aGaMa PuN ga’ NgeLaraNg..
aSaLkaN BuaT meReka yG NgeLaKukaN keJaHaTaN keJi bgttt BaHKaN ga’ ManusiaWi..
KaLo huKumaN maTi ga’ diTegaKkaN, aPa kaTa DuNia..
daN nasiB orG SekeLiLiNg jiKa saNg peNjaHaT keJi iTu keMbaLi LaGi..
MenDingaN meReka LenyaP..
sePertI CoNtoH kasUs RyaN saNg PemBunuH saDis Itu..
Dia AkaN meNambaH baNyaK koRbaN LaGi jiKa suaTu saaT dia BeBaS KemBaLi di KehiDuPaN..
aPaLaGi PeNyaKIt PsiKoLogi Yg dia AlaMi kaGa bisa DiseMbuHkaN..
Lo MaU jaDi KorBaN beRikutNya?????
GAK KHAAAAAAAAAAAANNNN!!
DaH iTu azHa.. N’ ThaNkzzzzz.. 🙂
[…] MeNuRut q NicH aS a StuDeNt NeCh, HuKumaN maTi tU’ saH-saH azHa.. BaHkaN daLaM aGaMa PuN ga’ NgeLaraNg.. aSaLkaN BuaT meReka yG NgeLaKukaN keJaHaTaN keJi bgttt BaHKaN ga’ ManusiaWi.. KaLo huKumaN maTi ga’ diTegaKkaN, aPa kaTa DuNia.. daN nasiB orG SekeLiLiNg jiKa saNg peNjaHaT keJi iTu keMbaLi LaGi.. MenDingaN meReka LenyaP.. sePertI CoNtoH kasUs RyaN saNg PemBunuH saDis Itu.. Dia AkaN meNambaH baNyaK koRbaN LaGi jiKa suaTu saaT dia BeBaS KemBaLi di KehiDuPaN.. aPaLaGi PeNyaKIt PsiKoLogi Yg dia AlaMi kaGa bisa DiseMbuHkaN.. Lo MaU jaDi KorBaN beRikutNya????? GAK KHAAAAAAAAAAAANNNN!! DaH iTu azHa.. N’ ThaNkzzzzz.. Nomor Telepon Sekolah Kesetaraan di Jakarta 93088375 – 08161404440 dengan penyelenggara langsung MBA… […]
sy setuju dg pendapat kang Adhi. Banyak pelanggaran di negara ini yang tergolong berat, tp knp cuma kasus pembunuhan yang dihukum mati. Kenapa bukan koruptor yang bikin negara ini sengsara dan anak2 terlantar…
banyak pihak yang menggunakan perangkat negara sebagai kedok untuk mencapai obsesinya yg selama ini belum terwujud. Balas dendam itu juga salah satunya…
harusnya pemerintah instropeksi diri apakah hukuman mati masih relevan diadakan di negara ini, mengingat masih banyak pelanggaran berat lainnya yang sama halnya dengan kasus pembunuhan
dan kita gak berhak men-judge umur seseorang dengan sebuah palu di pengadilan…INI ENGGAK ADIL
makasih…
Menurut saya dilihat kesalahan apa yang menyebabkan hukuman mati tersebut.
Hukuman mati dilakukan sebagai pembelajaran, agar orang lain berpikir beribu kali, jika ia akan mengulang apa yang pernah dilakukan sang terhukum.
Bayangkan jika keluarga Anda yang menjadi korban si terhukum, apa pendapat Anda tentang hukuman mati tersebut?????????????????????????????????????????
http://www.gadiscantiq.co.cc
ya itu tergantung orangnya saja,apa dia mau atau tidak?
yang tidak setuju sama hukuman mati berarti ga pny otak… apaan, katanya ‘tidak memberikan kesempatan untuk sang pnghilang nywa org u/ brubah?’ kalo gt, emang yg udah mati dibunuh it ada dikasi kesempatan u/ hidup lagi? NYWA DIBALAS NYWA! BERANI HILANGIN NYAWA, BAYR JG PK NYAWA U NDIRI…..
wah, ak ad tugas debat ttg hukuman mati dan ak dapet pro
setelah baca ini kok kyknya blog ini dukung kontranya y???
wkwkwkwkwk
Saya anti hukuman mati (capital punishment), bukan urusan manusia untuk mengakhiri hak hidup manusia yang lain. Hanya mereka yang berwatak sadislah yang setuju untuk itu. Secar filosofisnyapun, hukum mati bukanlah untuk membuat orang jera, buktinya nggak jera2 juga, malah makin meningkat dan beragam jenis kriminal yang terjadi.
bahwa hukuman mati itu harus sesuai dengan delik yang dilakukan itu kalau dari uu sedangkan dalam islam hukaman itu harus di jalankan, tepi sebagai pengantinya dirajam atau sesuai uu yang udah berjalan seperti di aceh itu,
wkkk
buat apa memberi kesempatan pada orang yang berbuat jahat?????
Daripada menuh-menuhin penjara mendingan dihukum mati aja semua,beres deh masalahnya.
Apakah mejamin jika orang-orang jahat itu diberi kesempatan untuk hidup maka mereka akan mengubah WATAK ASLI mereka yang memeng sudah rusak?????
jangan lupa… selain Negara Berhukum, Indonesia juga Negara beragama. dasar Negara kita adalah Pancasila, dan di sila pertama tertulis KETUHANAN YANG MAHA ESA.
dalam agama tidak ada hukuman mati… tidak ada agama manapun yang mengajarkan untuk membunuh. kalau memang ada, tolong beritahu ke saya:)
iam a student college of law, and its so interested to debating 🙂
Dominic, memang tidak ada agama yang menganjurkan pembunuhan tapi hukum dalam agama itu ada, pernah dengar hukum Qishos…??
memang sulit untuk menjelaskan apakah hukuman mati merupakan hal yang sah atau tidak.
jika dilihat dari sisi kemanusiaan, memang hal itu merupakan hal yang sangatlah kejam
namun, di sisi lain, penerapan hukuman mati merupakan bentuk penggentar jeraan bagi masyarakat lainnya.
menurut pandangan saya pribadi, hukuman mati boleh saja diadakan asalkan perbuatan yang dikenakan hukuman mati tersebut memanglah berat (misal : pembantaian ras). selain itu, metode pembunuhannya mungkin lebih baik jika dipilih yang agak ‘manusiawi’, yang prosesnya tidak berlama-lama sehingga yang dijatuhi hukuman tersebut tidak akan merasakan sakit dalam jangka waktu yang lama.
saya mendukung adanya hukuman mati,tapi harus didasari dengan bukti-bukti dan proses hukum yang berlaku..
jika mas adhi mengatakan bahwa menghukum mati berarti tiidak memberi kesempatan kepada pelaku (kasus pembunuhan misal),, pertanyaanya apakah pelaku memberi kesempatan kepada korban untuk tetap hidup?
saya rasa adil…
buat yang menolak hkum mati,, saya minta untuk mencoba berpikir dari sudut pandang para korban,,
misalnya ayah, ibu, adek, kakak, anda dibunuh dengan kejam dan terencana, dan motif pembunuhan nya karena ayah anda orang yang soleh dan tak ingin disuap atau korupsi,,
apa yang anda rasakan?
apakah pelaku memberi kesempatan pada para korban?
saya rasa itu wajar jika anda menuntut keadilan…
se jg ga setuju dengan hukuman mati
hukuman pasti harus di tegak utk menegakkan keadiln bagi manusia